Hambatan, dari Runaway War hingga Bamboo for Crafts
"Sebelum ditenun atau dibuat menjadi kerajinan tangan, bambu juga barang khusus dan dikerjakan secara detail. Inilah yang membuat
produksi kerajinan bambu dari Desa Gintangan menjadi sangat mumpuni, "jelasnya. Dari motif fundamental ini,
menurut Untung, bisa jadi bersatu dan menghasilkan ratusan jenis kerajinan. Pada festival yang masuk dalam agenda
Festival Banyuwangi, menampilkan produk anyaman bambu dan karnaval yang terbuat dari bambu. Kepala Desa Rusdianah (paling kiri) bersama ibu
menenun bambu pada rangka Festival Bambu 2017 di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
Jumat (5/12/2017). Namun, masalah yang muncul adalah jumlah penerima anyaman bambu di Desa Gintangan mulai menurun
karena masa kanak-kanak kampung lebih suka beroperasi di bali. Air yang dimasukkan ke dalam gutangan mampu menyembuhkan
tentara yang terluka Advertisment Banyak model yang bisa ditempuh pengrajin di Gintangan. "Sebagian besar karyawan adalah warga
Di sini, ada yang pintar dan kemudian buka sendiri akhirnya menyebar ke seluruh desa, "jelas Amanto. Desa Gintangan,
Kabupaten Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dikenal sebagai sentra pembuatan kerajinan bambu. "Profesinya sebagai
Petani dan seniman menciptakan anyaman anyaman bambu, bukan hanya peralatan dapur dan puncaknya pada tahun 1980an, Anda memiliki hingga 50 karyawan.
Saat itu, "kata Amanto, 51, '' almarhum Madrawuh almarhum. Dia berharap dengan seluruh Festival Bambu akan muncul
Perhatian kaum muda untuk melanjutkan warisan tenun dari Desa Gintangan. Dari kisah ayahnya Amanto,
keterampilan membuat bambu diperoleh dari Kecamatan Giri. Karena pengerjaannya mulus dan rapi, katanya, banyak orang suka
kerajinan anyaman bambu Sementara itu, Untung Hermawan (46) di antara penerima anyaman bambu di Gintangan mengatakan ada puluhan ribu
motif mendasar yang dimiliki oleh desa Gintangan seperti liris, liris miring, pipil, pipil kombinasi, pipih miring, druno,
matapuro, truntum, truntum selebriti, sinar matahari dan cakar gagak. (READ: Pecel Pitik Banyuwangi, di Selamatan Naik Kelas ke
Restaurant) Dia menjelaskan awalnya kerajinan bambu ini dibuat dari alat rumah tangga seperti kapal uap atau keranjang ke menanank
Nasi. Alat rumah tangga Diproduksi dengan sajian bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat
(05/12/2017). (KOMPAS.COM / IRA RACHMAWATI) Identitas bambu semakin kuat dengan Festival Bambu yang digelar
tiga hari di 11-13 Mei 2017. Gontangan dibuat oleh Patih Suluh Agung, seorang prajurit dalam Perang Puputan Bayu di era Blambangan ini.
kerajaan sebagai cikal bakal Kabupaten Banyuwangi. "Misalnya, satu kap lampu bisa bermacam-macam model dan juga anyaman anyaman, itu
hanya sekedar capaian lampu belum lagi rantang, pengiriman, tudung tudung dan barang lainnya, "jelasnya. Saat itu, Madrawuh sendiri.
barang kerajinan dari kota Banyuwangi. Jumlah orang di desa Gintangan semakin banyak saat karyawan Madrawuh
kerja. Anak-anak menenun di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (05/12/2017).
(KOMPAS.COM / Ira Rachmawati) Kepala Desa Gintangan, Rusdianah, kepada KompasTravel, Sabtu (13/05/2017) menceritakan namanya.
Gintangan hadir dalam kata "Gontangan" yaitu alat untuk membawa air yang terbuat dari bambu. Untuk bambu adalah jenis apus bambu
diperoleh dari daerah luar desa seperti Sempu dan Genteng. Stok bambu akan dikirim ke Desa Gintangan. "Istirahat
Tempat para serdadu ini akhirnya disebut Gontangan yang kemudian dikenal dengan sebutan Gintangan, ya di kawasan desa disini, itulah
cerita yang diceritakan oleh keturunan oleh para tetua, "jelas Rusdianah. Murid-muridnya asyik dengan bambu Didirikan pada Bambu Featival yang
Bertempat di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (05/12/2017). (KOMPAS.COM / IRA
RACHMAWATI) Perkembangan kerajinan tidak bisa dipisahkan di tangan Madrawuh, salah satu penghuni Desa Gintangan yang meninggal di
1999 pada usia 70 dekade. Orang Madrawuh adalah orang yang memulai kerajinan yang modern di desa Gintangan. Kerajinan
kap lampu dan songkok dari Bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat
(05/12/2017). (KOMPAS.COM / IRA RACHMAWATI) (BACA: Saulak, Tradisi Pernikahan dan Suku Mandar Mistik di Banyuwangi) Tapi di
tahun 1980an berkembang menjadi rak-rak jaringan kerajinan yang beragam dan lebih kontemporer, seperti penutup lampu, kerudung, pengiriman ke songkok.
"Tenun tidak perlu menjadi pekerjaan utama, bisa dilakukan sambil menonton televisi atau bisa juga saat merawat anak,
dan memang yang paling banyak menenun bambu ini dari ibu rumah tangga dan biasanya pria yang finishing, "katanya beralasan. Patih Agung tertua kemudian
meminta dua tentara sehat untuk mencari air dan mereka menemukan "Banyu Panguripan" atau air biasa yang mereka tempatkan
ke gontangan.Baca juga: pusat plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar