Rabu, 30 Agustus 2017

Pemerintah Kabupaten Nias Tidak Mendukung Kerajinan Kulit Penyu


Pemerintah Kabupaten Nias Tidak Mendukung Kerajinan Kulit Penyu

Kepala Dinas Pariwisata Kota Gunungsitolo, Zendrato bercerita tentang karya seni kulit penyu. Kerajinan ini tidak didukung secara terbuka oleh lokal
pemerintah. Kerajinan kulit kura-kura ini menyerupai kedua sisi mata uang. Jangan biarkan kebutuhan itu digunakan sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang tidak semestinya
bertentangan dengan alam! "Mereka bilang mereka tidak berburu kura-kura, jadi hanya mendapatkan kulit kura-kura dari nelayan, tapi ya, kita juga tidak tahu,"
kata Zendrato. Namun, berdasarkan Zendrato, kerajinan kulit penyu yang telah berlangsung selama 20 tahun di Nias telah menjadi pekerjaan budaya.
dan beberapa orang. Selain itu, ia menekankan, karya seni kulit penyu hanya untuk konsumsi lokal dan tidak pernah dipasarkan jauh dari
subjek dari ?? Nias. (sst / / sst) Gunungsitoli - Traveler harus peduli melihat kulit kura-kura yang diolah menjadi kerajinan tangan
Benda-benda di Pulau Nias. Pemerintah menyatakan mengizinkan dan tidak mendukung produksi kerajinan dari kulit makhluk. "Kita
Ketahuilah bahwa kura-kura itu adalah spesies hewan yang dilindungi, kita tidak mendukung dan membiarkan kerajinan tangan seperti ini, "jelasnya saat ditanya
detikTravel, Selasa (17/6/2014). Zendrato menambahkan bahwa tidak ada habitat penyu dari Nias. Sesuai dengan perburuannya,
Kulit penyu telah diperoleh dari daerah Sumatera.Baca juga: harga piala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Kerajinan Masih Hadapai Berbagai Masalah

Bisnis Kerajinan Masih Hadapai Berbagai Masalah Bupati Pekalongan Amat Antono, menyukai semua upaya yang dilakukan dalam membantu p...