Desrita menyatakan, pembuatan kerupuk ubi jalar tetap menjanjikan nilai ekonomi. Selain pasar masih ada
Umumnya, harga ubi jalar Kubang tinggi. Paling tidak harga industri mencapai Rp15 ribu per kilogram. Sebagai tambahan
Untuk memproduksi kerupuk ubi jalar, Desrita juga membeli produksi cracker ubi jalar daerah dengan harga di
Beragam Rp10 ribu per kilogram. Dengan harga jual Rp 15 juta dari Kota Padang, dikurangi biaya transportasi,
Desrita mampu menyisihkan keuntungan. Paling tidak, ibu empat anak warga Desa Pasar Kubang ini, bertindak sebagai pengrajin
pengrajin cracker Kubang sebagai 15 dekade kembali. Rata-rata mingguan, Desrita mengirim ke Kota Padang. Bersama suaminya, Marlis,
Desrita setiap hari membuat kerupuk yang dihasilkan dari ubi mentah. Jika bahan baku yam pertama bisa didapat dari
Pembuatan halaman belakang komunitas, hari ini mereka harus mencari daerah tetangga. Padahal, melalui bisnis desa setempat
PT. Berarti Sugai Adiraya, barang kerupuk kentang Kubang dikirim ke pulau jawa. Saat itu, pengiriman pertama
Itu juga kiriman terakhir, sudah menjadi harapan bagi pengrajin Kubang kerupuk. Sesuai dengan Desrita, bahan baku yang manis
Kentang, selain yang diperoleh dari kebun yam produk tertentu, juga harus diburu ke Pariaman, Solok, Bukittinggi dan
Tanahdatar. Generasi ubi jalar di daerahnya, belum memadai kebutuhan bahan baku kerupuk. "Dalam 1 bulan pengiriman ke
Padang antara satu sampai dua ton, berdasarkan sumber bahan baku dan penjualan dari kerupuk lainnya, "jelas Desrita
Haluan, akhir pekan lalu. Terlepas dari kekurangan bahan baku, produksi kerupuk Kubang kerupuk buatan sendiri masih
bertahan. Desrita, gadis berusia 43 tahun itu tetap sukses sebagai pengrajin kerupuk kentang Kubang Sawahlunto. "Biarkan kami
Bersama-sama mengajak kita untuk menghidupkan kembali kerajinan cabai Kubang ubi jalar, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nagari ini, "kata
Ali Yusuf. Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf saat melihat Desa Pasar Kubang menyatakan, bersama masyarakat Kubang untuk menghidupkan kembali
Kubang kerupuk. "Mari kita menyalakan kembali kerupuk ubi jalar, yang dulu merupakan barang unggulan di desa Kubang ini,"
jelas Ali Yusuf.Baca juga: contoh plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar