MEDAN - Puluhan gerai mengenalkan berbagai kerajinan dari berbagai wilayah Sumatera Utara di Merdeka Walk pada 12-16 Agustus. Kepala
Sub Bagian Promosi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Ruminteng Marpaung menyatakan bahwa acara tersebut diadakan untuk mempresentasikan
kerajinan lokal di Sumatera. "Kegiatan ini telah diluncurkan mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Acara ini akan disibukkan dari
17.00 WIB sebelum sore hari. Jika hari agak sunyi mungkin karena orang sibuk kerja sehingga tidak mungkin mampir
Merdeka Berjalan di jam kerja. Bari sibuk, "jelasnya. Rospika Siagian, peserta yang menjual batak, aksesoris ulos bersama
sortali memang keren untuk fungsi para pembeli. Saat diwawancarai Tribune Medan, ia menjelaskan hadir untuk mempersembahkan Batak adat melalui pernak-pernik
Pernik batik simbol untuk kaim muda. Menurutnya, orang muda akan jatuh cinta dengan semua budaya jika diperkenalkan
beberapa jenis harta seperti accessioris. Ia menjelaskan untuk membuat gelang ulos butuh waktu lima menit. Untuk membuat formulir dibutuhkan
satu. Lambang Batak ia meninggalkan dominan merah, putih dan hitam. "Selain itu kami tampilkan di sini benar-benar lentera lentera kayu,
kopi lintong arabica langsung dari Humbang Hasundutan, akuarium hias dengan kayu berumur ratusan tahun lebih tua sebagai tempat.
pot. . Dia berkata. Di warung lain, Rama Aritonang mengenalkan berbagai kerajinan dari Kabupaten Humbang Hasundutan. Dia
Diiringi lima teman, meski dia tidak datang sendiri. Dari pameran kerajinan mereka memamerkan set nasi atau tandok. Satu
tandok dihargai Rp 150 juta rupiah. Setiap kota kabupaten tidak hanya menampilkan kerajinan tangan tetapi juga pameran spesialisasi seperti
kopi, dan keripik.Baca juga: pusat plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar