Nilai Kerajinan Bali ke Autralia 9,3 Juta Dolar
Katanya, perhiasan yang dibuat dari perak mentah dan emas dan dikombinasikan dengan bahan lokal Pulau Dewata ini sangat disukai orang Australia
konsumen. Bahkan sampai Maret 2016 perhiasan yang diekspor dari Bali, 20 persen di antaranya dikirim ke negara Kanguru. "Puluhan dari
kerajinan tangan buatan tangan dari Pulau Dewata dikirim ke Australia, selain pakaian dan perhiasan serta rumah
perabot, kerajinan tangan yang terbuat dari bahan baku plastik dan ukiran batu, "kata pengusaha dan pengekspor Ketut Suastika di
Denpasar, Kamis (5/5). Sedikitnya lima persen turis asing yang berkunjung ke pulau tersebut diperkirakan menjadi pengusaha.
Mereka kemungkinan besar akan menciptakan perdagangan dalam bentuk pesanan cindramata dan aksoesoris. Jadi pelancong selama mereka tinggal di
Bali pasti akan membeli cindramata dalam jenis barangnya. "Keduanya untuk kepentingannya sendiri dan untuk rekan-rekannya setelah sampai di rumahnya
negara, "kata Suastika. Pakaian buatan Bali yang dirajut dan tidak dapat dikembalikan diperdagangkan ke luar negeri seharga sekitar 17,9
jutaan dolar. Sebanyak 17 persen ini memasuki ekonomi Australia selama bulan Maret 2016. Dan yang paling banyak dikirim untuk memenuhi
Kebutuhan konsumen Amerika. Dinas Pariwisata Bali melaporkan, wisatawan mancanegara yang berlibur di daerah ini dengan penerbangan dari mereka sendiri
negara ke Bali mencapai 1.090.294 orang selama Januari-Maret 2016. Dari informasi kunjungan ini adalah 241.458
Turis Australia hanya mengikuti turis China sebanyak 247.907 orang. Nilai ketiga adalah Jepang sebanyak
60.610 orang. Dia mengatakan, pertumbuhan perdagangan luar negeri sangat kuat dalam kunjungan devisa ke Bali, khususnya. Untuk antar
Pelancong yang sedang berlibur ada fungsinya sebagai pengusaha atau importir. Pakaian bukan perhiasan rajutan dan perak,
emas dikombinasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen di Australia. Sehingga penghasilan valuta asingnya tercapai
9,3 juta dollar AS selama 3 minggu periode Januari-Maret 2016. Suastika menjelaskan, masyarakat global masih menghantui. Tapi
pertukaran hasil kerajinan tangan dan juga produk non-minyak dan bensin ke Bali cukup cerah dan telah sangat meningkat. Sehingga
Hubungan yang fantastis antara kedua negara perlu dilestarikan.Baca juga: plakat akrilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar